Lempar Jumrah: Sejarah, Tata Cara, dan Hikmah Ibadah Haji yang Wajib Diketahui

Kategori : Tentang Umrah, Tentang Haji, Tips & Panduan, Ditulis pada : 26 Maret 2025, 08:46:59

Lempar Jumrah, Tata Cara Lempar Jumrah, Sejarah Lempar Jumrah, Hikmah Lempar Jumrah, Urutan Lempar Jumrah, Melempar Jumrah yang Benar, Waktu Lempar Jumrah, Hukum Lempar Jumrah, Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, Jumrah Wustha, Ritual Haji Lempar Jumrah, Makna Lempar Jumrah, Hadis Tentang Lempar Jumrah, Ibadah Haji dan Lempar Jumrah, Travel Umroh Jogja, Travel Haji Jogja, Laraiba Haji dan Umroh Jogja

Lempar Jumrah Sejarah Tata Cara dan Hikmah Ibadah Haji yang Wajib Diketahui.jpg
Photo by Galeri Laraiba

Lempar jumrah adalah salah satu ritual penting dalam ibadah haji yang dilakukan oleh jemaah di Mina, Arab Saudi. Ritual ini melibatkan pelemparan tujuh batu kerikil ke tiga tiang batu yang disebut jumrah, yang secara simbolis melambangkan penolakan terhadap godaan setan. Prosesi ini memiliki makna yang mendalam bagi setiap jemaah haji, tidak hanya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga sebagai cerminan perjuangan spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

Sejarah Lempar Jumrah

Lempar jumrah erat kaitannya dengan kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Ketika Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya, Ismail, setan berusaha menggoda Nabi Ibrahim agar menolak perintah tersebut. Namun, dengan keteguhan iman, Nabi Ibrahim menolak godaan setan dan melemparinya dengan batu. Kisah ini menjadi dasar dari prosesi lempar jumrah, yang mengingatkan umat Muslim akan pentingnya meneladani keberanian dan ketaatan Nabi Ibrahim terhadap perintah Allah.

Hukum Melempar Jumrah

Melempar jumrah merupakan bagian dari wajib haji yang harus dikerjakan oleh para jemaah pada tanggal 10 sampai 13 Dzulhijjah. Kegiatan ini dilakukan dengan melemparkan batu-batu kecil pada sebuah tiang yang dianggap sebagai perumpamaan setan dan hawa nafsu. Hukumnya wajib, sehingga bagi jemaah haji yang tidak melaksanakannya akan dikenakan denda atau dam berupa seekor kambing.

Waktu dan Urutan Lempar Jumrah

Melempar jumrah dilakukan selama tiga hari di Mina, tepatnya pada hari-hari Ayyamut Tasyrik. Pada hari pertama, jemaah melempar Jumrah Aqabah, yaitu jumrah terbesar, sementara pada hari kedua dan ketiga, mereka melempar Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah. Urutan yang benar dalam melempar jumrah harus diperhatikan agar sesuai dengan tuntunan yang telah ditetapkan.

Tata Cara Melempar Jumrah

Berikut adalah tata cara melempar jumrah yang benar:

Mengumpulkan Batu Kerikil: Sebelum memulai lempar jumrah, jamaah harus mengumpulkan batu kerikil sebanyak 70 butir untuk tiga hari pelaksanaan.
Melempar Jumrah Aqabah: Pada tanggal 10 Dzulhijjah, setelah bermalam di Muzdalifah, jamaah menuju Mina untuk melempar Jumrah Aqabah dengan tujuh batu kerikil secara berturut-turut.
Melempar Tiga Jumrah: Pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, jamaah melempar tiga jumrah (Ula, Wustha, dan Aqabah) masing-masing dengan tujuh batu kerikil.
Membaca Takbir: Setiap kali melempar batu kerikil, jamaah disunahkan membaca takbir.
Memastikan Batu Masuk ke Area Jumrah: Pastikan setiap lemparan batu masuk ke area jumrah yang ditentukan.

Hikmah Melempar Jumrah

Melempar jumrah bukan sekadar prosesi fisik, tetapi juga merupakan manifestasi dari perjalanan spiritual dan simbolis bagi umat Muslim. Berikut ini beberapa hikmah yang dapat dipetik dari proses melempar jumrah:

Meneladani Ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail: Ritual ini mengingatkan umat Muslim akan ketaatan total Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada Allah, meskipun harus menghadapi ujian yang sangat berat.
Mengajarkan Pengendalian Diri: Melempar jumrah melambangkan upaya seorang Muslim untuk mengendalikan hawa nafsu dan menolak godaan setan dalam kehidupan sehari-hari.
Memperkuat Solidaritas Umat: Saat melempar jumrah, jutaan umat Muslim dari berbagai penjuru dunia berkumpul di satu tempat, mengenakan pakaian ihram yang sama, tanpa memandang status sosial, suku, atau bangsa, sehingga memperkuat rasa persaudaraan dan kesatuan umat.

Hadis Terkait Lempar Jumrah

Diriwayatkan dari Salim bin Abu Ja'd, dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Ketika Ibrahim AS mendatangi tempat-tempat ibadah haji, setan menghadangnya di Jumrah Aqabah, Ibrahim lantas melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi. Di jumrah kedua (Jumrah Wustha), setan menghadang Ibrahim lagi, ia pun melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi. Dan di jumrah ketiga (Jumrah Ula), setan menghadang Ibrahim lagi, maka Ibrahim melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi."

Ibnu Abbas RA lalu berkata, "Kalian melempari setan dan mengikuti jejak bapak kalian (Ibrahim)."

Dengan memahami sejarah, tata cara, dan hikmah di balik lempar jumrah, jamaah haji dapat lebih menghayati makna spiritual dari ritual ini. Melempar jumrah bukan hanya sekedar kewajiban dalam ibadah haji, tetapi juga bentuk latihan spiritual dalam menolak segala bentuk godaan dan memperkuat keimanan kepada Allah SWT.

Kesimpulan

Lempar jumrah merupakan salah satu ritual utama dalam ibadah haji yang memiliki sejarah panjang sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Ritual ini dilakukan sebagai simbol perlawanan terhadap godaan setan dan pengendalian hawa nafsu. Melempar jumrah tidak hanya memiliki aspek fisik, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual yang dalam, seperti ketaatan kepada Allah, kesabaran, dan pengendalian diri.

Dengan memahami tata cara dan hikmah di balik prosesi ini, jemaah haji diharapkan dapat melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Lempar jumrah juga mengingatkan umat Islam bahwa dalam kehidupan sehari-hari, mereka harus selalu berusaha menjauhi godaan setan dan istiqamah dalam menjalankan perintah Allah SWT. Semoga setiap Muslim yang menjalankan ibadah haji dapat memperoleh haji yang mabrur dan mengambil pelajaran berharga dari setiap rukun yang dijalani, termasuk lempar jumrah.