8 Amalan Sunnah di Tanah Suci yang Wajib Dilakukan untuk Meraih Pahala Berlipat
amalan sunnah di Tanah Suci, ibadah sunnah umrah, ibadah sunnah haji, shalat sunnah di Masjidil Haram, keutamaan shalat di Masjid Nabawi, doa mustajab di Multazam, ziarah makam Rasulullah, keutamaan shalat di Masjid Quba, membaca Al-Qur'an di Tanah Suci, berdzikir di Masjidil Haram, keutamaan sedekah di Makkah, menjaga wudhu selama ibadah, puasa sunnah di Tanah Suci, ibadah sunnah yang dianjurkan, amalan berpahala besar, Travel Umroh Jogja, Travel Haji Jogja, Laraiba Haji dan Umroh Jogja
Photo by Galeri Laraiba
Kota Madinah dan Makkah adalah dua kota suci bagi umat Islam yang memiliki keutamaan luar biasa. Selain menjadi tempat ibadah utama, kedua kota ini juga memiliki berbagai amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh kaum Muslimin yang berkunjung ke sana. Berikut adalah beberapa amalan yang dapat dilakukan di Madinah dan Makkah:
Amalan-Amalan Khusus di Kota Madinah
- Shalat di Masjid Nabawi
Masjid Nabawi memiliki keutamaan besar sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: "Satu shalat di masjid saya ini lebih baik daripada seribu shalat di tempat lain, kecuali Masjidil Haram." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Keutamaan ini mencakup shalat fardhu maupun sunnah, dan berlaku bagi pria maupun wanita. - Beribadah di Raudhah
Raudhah adalah area di antara rumah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mimbar Beliau, yang disebut sebagai taman surga. Disunnahkan untuk memperbanyak shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an di tempat ini. Rasulullah ﷺ bersabda:
"أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ؟" قَالُوا بَلَى. قَالَ: "ذِكْرُ اللَّهِ"
(Artinya: "Maukah aku beritahu kalian tentang amalan terbaik kalian, yang paling suci di sisi Raja kalian, yang paling tinggi derajatnya, lebih baik daripada menafkahkan emas dan perak, dan lebih baik daripada bertemu musuh lalu kalian saling menebas leher?" Para sahabat berkata, "Tentu saja." Rasulullah ﷺ bersabda, "Dzikir kepada Allah.") (HR. Tirmidzi No. 3377)
- Menuntut Ilmu di Masjid Nabawi
Menuntut ilmu atau mengajarkan ilmu di Masjid Nabawi memiliki keutamaan seperti berjihad di jalan Allah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mendatangi masjidku ini untuk belajar atau mengajarkan kebaikan, maka ia seperti mujahid di jalan Allah." (HR. Ibnu Majah) - Ziarah ke Makam Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Disunnahkan untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta ke pemakaman Baqi’ al-Gharqad dan makam para syuhada di Perang Uhud. - Shalat di Masjid Quba’
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersuci di rumahnya, lalu mendatangi Masjid Quba` dan shalat di sana satu shalat, ia mendapatkan pahala seperti pahala umrah." (HR. Ibnu Majah)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam rutin mengunjungi Masjid Quba’ setiap hari Sabtu. - Sabar dalam Menghadapi Cuaca Madinah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang di antara umat saya bersabar akan rasa lapar dan kerasnya Madinah, melainkan saya akan menjadi pemberi syafa’at atau saksi baginya pada hari kiamat." (HR. Muslim)
Amalan-Amalan Khusus di Kota Makkah
- Shalat di Masjidil Haram
Shalat di Masjidil Haram memiliki keutamaan yang luar biasa: "Shalat di Masjidil Haram lebih baik daripada seratus ribu kali shalat di masjid lainnya." (HR. Ahmad) - Tawaf Sunnah
Tawaf sunnah dapat dilakukan kapan saja di Masjidil Haram. Setiap kali melaksanakan tawaf sunnah, dianjurkan untuk berdoa dan memohon kepada Allah. - Shalat di Multazam
Multazam adalah area antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah yang diyakini sebagai tempat mustajab untuk berdoa. - Shalat di Hijr Ismail
Hijr Ismail adalah bagian dari Ka'bah, dan shalat di tempat ini memiliki keutamaan besar. Karena Hijr Ismail adalah bagian dari Ka’bah, maka shalat di dalamnya seperti shalat di dalam Ka’bah. Rasulullah ﷺ bersabda:
يَا عَائِشَةُ، لَوْلَا أَنَّ قَوْمَكِ حَدِيثُو عَهْدٍ بِجَاهِلِيَّةٍ، لَأَمَرْتُ بِالْبَيْتِ فَهُدِمَ، فَأَدْخَلْتُ فِيهِ مَا أُخْرِجَ مِنْهُ، وَأَلْزَقْتُهُ بِالْأَرْضِ، وَجَعَلْتُ لَهُ بَابًا شَرْقِيًّا وَبَابًا غَرْبِيًّا، فَبَلَغْتُ بِهِ أَسَاسَ إِبْرَاهِيمَ
(Artinya: "Wahai Aisyah, kalau bukan karena kaummu masih baru meninggalkan masa jahiliyah, tentu aku akan perintahkan untuk membongkar Ka’bah, lalu aku masukkan kembali (ke dalamnya) bagian yang telah dikeluarkan darinya, dan aku tempelkan kembali dengan tanah, serta aku buatkan dua pintu - pintu sebelah timur dan pintu sebelah barat sehingga sesuai dengan pondasi yang dibangun oleh Ibrahim.") (HR. Bukhari No. 1586, Muslim No. 1333)
- Mencium atau Menyentuh Hajar Aswad
Mencium atau menyentuh Hajar Aswad dianjurkan bagi yang mampu melakukannya tanpa menyakiti orang lain.Hajar Aswad adalah batu hitam yang terletak di sudut timur Ka’bah. Batu ini berasal dari surga dan memiliki keutamaan besar dalam ibadah haji dan umrah. Rasulullah ﷺ bersabda:
"الحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ"
(Artinya: "Hajar Aswad berasal dari surga.") (HR. Ibnu Majah No. 2944, Ahmad No. 2792)
Dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
إِنِّي لَأَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ، وَلَوْلاَ أَنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ ﷺ يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ
(Artinya: "Sungguh, aku tahu bahwa engkau hanyalah sebuah batu, tidak dapat mendatangkan manfaat maupun bahaya. Seandainya aku tidak melihat Nabi ﷺ menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu.") (HR. Bukhari No. 1597, Muslim No. 1270)
Namun, apabila tidak dapat menyentuh secara langsung, maka cukup melambaikan tangan dan memberikan isyarat kepadanya seperti hadist di bawah ini:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"إِذَا طَافَ أَحَدُكُمْ بِالْبَيْتِ فَلْيُقَبِّلِ الحَجَرَ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَلْيَسْتَلِمْهُ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَلْيُشِرْ إِلَيْهِ وَلاَ يُقَبِّلْ يَدَهُ"
(Artinya: "Jika salah seorang di antara kalian thawaf di Ka’bah, hendaklah ia mencium Hajar Aswad. Jika tidak mampu, sentuhlah dengan tangan, jika masih tidak mampu, cukup memberi isyarat kepadanya tanpa mencium tangan.") (HR. Abu Dawud No. 1877)
- Memperbanyak Doa dan Dzikir
Disunnahkan untuk memperbanyak doa dan dzikir, terutama di tempat-tempat mustajab seperti Multazam dan Hijir Ismail. - Bersedekah
Memberikan sedekah kepada fakir miskin atau berkontribusi dalam fasilitas umum di sekitar Masjidil Haram sangat dianjurkan. Selain keutamaan sedekah secara umum, bersedekah di Masjidil Haram memiliki keistimewaan karena tempat ini adalah tanah suci yang paling utama.
-
Pahala Amal Dilipat gandakan
Rasulullah ﷺ bersabda:
صَلاَةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ المَسْجِدَ الحَرَامَ، وَصَلاَةٌ فِي المَسْجِدِ الحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ
(Artinya: "Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada seribu shalat di tempat lain kecuali Masjidil Haram. Dan shalat di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu shalat di tempat lain.") (HR. Ahmad No. 14694, Ibnu Majah No. 1406)
Jika shalat di Masjidil Haram dilipatgandakan 100.000 kali, maka para ulama berpendapat bahwa amal kebaikan lain, termasuk sedekah, juga mendapatkan pelipatgandaan pahala yang besar.
- Membantu Jamaah yang Membutuhkan
Masjidil Haram dikunjungi oleh jutaan orang dari seluruh dunia, termasuk mereka yang kurang mampu. Bersedekah di sini bisa membantu para jamaah yang kehabisan bekal, fakir miskin, atau orang-orang yang membutuhkan.
- Memakmurkan Masjid
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَىٰ أُو۟لَٰئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ"
(Artinya: "Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.") (QS. At-Taubah: 18)
Bersedekah di Masjidil Haram bisa berupa wakaf Al-Qur’an, sajadah, air minum, atau infaq untuk pemeliharaan masjid.
- Menjaga Wudhu dan Kebersihan Diri
Menjaga wudhu sepanjang waktu dan memperhatikan kebersihan diri merupakan sunnah yang dianjurkan untuk mendapatkan keberkahan. - Melaksanakan Puasa Sunnah
Jika memungkinkan, dianjurkan untuk berpuasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh selama berada di Tanah Suci.
Kesimpulan
Melaksanakan ibadah dan amalan sunnah di Tanah Suci adalah kesempatan emas untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Dengan memperbanyak shalat, dzikir, membaca Al-Qur'an, dan menjalankan sunnah-sunnah lainnya, diharapkan seorang Muslim dapat memaksimalkan ibadahnya dan meraih ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.
amalan sunnah di Tanah Suci, ibadah sunnah umrah, ibadah sunnah haji, shalat sunnah di Masjidil Haram, keutamaan shalat di Masjid Nabawi, doa mustajab di Multazam, ziarah makam Rasulullah, keutamaan shalat di Masjid Quba, membaca Al-Qur'an di Tanah Suci, berdzikir di Masjidil Haram, keutamaan sedekah di Makkah, menjaga wudhu selama ibadah, puasa sunnah di Tanah Suci, ibadah sunnah yang dianjurkan, amalan berpahala besar, Travel Umroh Jogja, Travel Haji Jogja, Laraiba Haji dan Umroh Jogja