Sedekah untuk Orang Meninggal Menurut Islam: Dalil, Niat, dan Tata Caranya
Yogyakarta – Sedekah adalah salah satu amalan mulia yang pahalanya besar di sisi Allah ﷻ. Tidak hanya bermanfaat bagi yang memberi ketika masih hidup, tetapi juga bisa dihadiahkan untuk orang yang telah meninggal dunia. Dalam ajaran Islam, amalan seperti ini memiliki dasar kuat dari Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad ﷺ.

Dalil Hadits Tentang Sedekah untuk Orang yang Telah Wafat
Dalam buku Fiqih Niat karya Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar, disebutkan hadits dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat baginya, dan anak yang saleh yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)
Hadits ini menjelaskan bahwa amal manusia berhenti setelah meninggal, kecuali tiga hal yang disebutkan Rasulullah ﷺ. Salah satunya adalah sedekah jariyah, yaitu sedekah yang manfaatnya terus mengalir meski pemberinya telah wafat.
Karena itu, menghadiahkan sedekah atas nama orang yang sudah meninggal menjadi amalan yang sah dan bermanfaat.
Pandangan Ulama tentang Sedekah untuk Orang Meninggal
Para ulama dari berbagai mazhab sepakat bahwa sedekah dapat dihadiahkan kepada orang yang telah meninggal, baik dilakukan oleh anaknya maupun oleh orang lain.
Muhammad Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa sedekah atas nama orang yang sudah wafat diperbolehkan dan pahalanya bisa sampai kepada mereka.
Dalam Sunan at-Tirmidzi Jilid 1 diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA:
“Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah ﷺ:
‘Wahai Rasulullah, ibuku telah meninggal dunia. Apakah akan berguna baginya jika saya bersedekah atas namanya?’
Rasulullah menjawab: ‘Ya, itu berguna baginya.’
Laki-laki itu lalu berkata: ‘Sesungguhnya saya mempunyai sebidang kebun, maka saya persaksikan dirimu bahwa saya menyedekahkannya atas nama ibuku.’”
(HR. at-Tirmidzi, hadits hasan)
Hadits ini menjadi dalil kuat bahwa pahala sedekah dapat sampai kepada orang yang telah meninggal dunia, selama diniatkan dengan ikhlas karena Allah ﷻ.
Baca juga: Umrah Bukan Wisata Biasa | Makna, Risiko, dan Perlindungan Jamaah
Tata Cara dan Niat Bersedekah untuk Orang Meninggal
Dalam buku Sedekahlah, Allah Menjaminmu Hidup Berkah karya Ustadz Masykur Arif, dijelaskan bahwa niat menjadi hal terpenting dalam setiap amal.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal itu bergantung pada niat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Niat tempatnya di dalam hati, meskipun boleh diucapkan dengan lisan untuk mempertegas tujuan ibadah. Yang paling penting adalah ketulusan hati dalam memberi semata-mata karena Allah, bukan untuk mencari pujian.
Tidak ada dalil khusus mengenai bacaan niat sedekah untuk orang yang meninggal, namun sejumlah ulama menyarankan doa yang sederhana seperti berikut:
“Ya Allah, aku berniat menghadiahkan pahala sedekahku ini kepada almarhum/almarhumah [nama]. Terimalah amal ini dan jadikan sebagai pahala bagi beliau.”
Selain itu, dalam buku Jalan ke Hadirat Allah karya Syamsul Rijal Hamid, disebutkan lafal serupa:
“Ya Allah, aku berniat menghadiahkan pahala sedekahku ini kepada almarhum bapakku atau almarhumah ibuku.”
Sedangkan doa umum setelah bersedekah sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 127) berbunyi:
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Rabbanā taqabbal minnā innaka antas-samī‘ul-‘alīm.
Artinya: “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Bentuk-Bentuk Sedekah untuk Orang yang Telah Meninggal
Sedekah untuk orang meninggal bisa dilakukan dengan berbagai cara, tergantung kemampuan dan niat pemberi. Berikut beberapa bentuk sedekah yang dianjurkan:
- Sedekah uang atau makanan kepada yang membutuhkan.
Memberi santunan atas nama almarhum/almarhumah kepada fakir miskin, yatim piatu, atau keluarga yang membutuhkan. - Wakaf atau sedekah jariyah.
Misalnya, wakaf mushaf Al-Qur’an, pembangunan masjid, sumur, sekolah, atau fasilitas publik atas nama orang yang telah wafat. Selama manfaatnya digunakan, pahala akan terus mengalir. - Menyalurkan donasi ke lembaga amal atau pesantren.
Sedekah ini bisa membantu pendidikan, dakwah, atau kegiatan sosial, sekaligus menjadi amal jariyah bagi yang diberi nama. - Doa dan bacaan Al-Qur’an.
Meskipun bukan sedekah dalam bentuk materi, membaca Al-Qur’an dan mendoakan almarhum termasuk bentuk amal yang berpahala dan sangat dianjurkan.
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Niatkan sedekah hanya karena Allah ﷻ, bukan karena ingin dipuji.
- Pastikan harta yang disedekahkan berasal dari sumber halal.
- Tidak perlu menetapkan jumlah tertentu; sedekah sekecil apa pun tetap bernilai besar jika dilakukan dengan ikhlas.
- Disunnahkan mendoakan orang yang meninggal setelah bersedekah, agar Allah menerima amal tersebut dan melapangkan kuburnya.
Kesimpulan
Sedekah atas nama orang yang telah meninggal dunia merupakan amalan yang sah dan bermanfaat menurut Al-Qur’an, hadits, dan kesepakatan para ulama. Pahalanya dapat sampai kepada mayit jika diniatkan dengan ikhlas.