Duka dan Bahaya Haji Non-Prosedural: Kisah SM dan Penangkapan Penyelundup Haji Ilegal

Kategori : Haji, Umroh & Wisata, Tips & Panduan, Dokumentasi Perjalanan, Ditulis pada : 05 Juni 2025, 10:31:42

Tragedi haji non-prosedural kembali memakan korban, seorang dosen Pamekasan meninggal dunia karena dehidrasi di gurun pasir Arab Saudi saat menunaikan haji ilegal, sementara itu penyelundup jemaah haji menggunakan kontainer truk juga ditangkap, menunjukkan ketatnya sanksi dan bahaya dari praktik ini.

050625 Bahaya Haji Non-Prosedural Nyawa Melayang di Gurun Pasir, Sanksi Berat Menanti Penyelundup.jpg

Tragedi haji non-prosedural kembali merenggut nyawa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Pamekasan, SM (42), yang ditemukan meninggal dunia akibat dehidrasi di gurun pasir Arab Saudi. Peristiwa ini terjadi di tengah upaya ketat pemerintah Arab Saudi dalam menindak praktik haji ilegal, yang baru-baru ini juga mengungkap kasus penyelundupan 108 jemaah haji ilegal dalam kontainer truk.

Kisah Pilu SM: Dehidrasi di Tengah Gurun Pasir

SM, seorang dosen asal Desa Blumbungan, Pamekasan, berangkat haji secara non-prosedural menggunakan visa ziarah multiple. Ia mencoba masuk ke Makkah tanpa dokumen haji resmi dengan menumpang taksi gelap. Tragisnya, pada 27 Mei 2025, sopir taksi yang khawatir tertangkap patroli memaksa SM dan dua rekannya (J dan S) turun di tengah gurun pasir. Di tengah suhu ekstrem, SM ditemukan meninggal dunia, sementara J dan S berhasil diselamatkan pihak berwenang setelah terdeteksi oleh drone.

Sahabat sekaligus tetangga SM, Ahmad Asir, mengungkapkan bahwa ia sempat mengingatkan SM untuk berangkat melalui jalur resmi, namun SM bersikukuh merasa aman. Sebelumnya, SM bersama 10 WNI lainnya sempat tertangkap razia aparat keamanan Saudi dan diusir ke Jeddah, namun ia tetap berupaya kembali ke Makkah melalui jalur tidak resmi. Jenazah SM saat ini masih berada di rumah sakit Makkah untuk proses visum, dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah telah berkoordinasi dengan keluarga di Madura untuk proses pemakaman.

Konjen RI Jeddah, Yusron B. Ambary, mengimbau seluruh WNI agar tidak tergiur ajakan haji non-prosedural, menegaskan bahwa haji harus dijalankan secara sah dan sesuai aturan untuk menghindari risiko yang membahayakan jiwa.

Penindakan Tegas Terhadap Penyelundupan Haji Ilegal

Di sisi lain, otoritas Arab Saudi menunjukkan keseriusan dalam menindak praktik haji ilegal. Tiga warga negara Saudi baru-baru ini ditangkap karena menyembunyikan 108 jemaah haji ilegal di kompartemen tersembunyi dalam sebuah kontainer truk. Para jemaah tersebut hanya memiliki visa kunjungan saat mencoba memasuki Makkah dan langsung diserahkan kepada pihak berwenang untuk diproses secara hukum.

Selain kasus ini, 17 orang lainnya, yang terdiri dari 11 warga Saudi dan 6 warga asing, juga telah dikenai sanksi karena berupaya menyelundupkan 54 jemaah ilegal ke Makkah. Hukuman bagi para pelaku meliputi penjara, denda hingga 100.000 Riyal Saudi (sekitar Rp 434 juta), dan identifikasi publik bagi para pelanggar. Warga negara asing yang terlibat juga akan dideportasi dan dilarang masuk kembali ke Arab Saudi selama 10 tahun setelah menjalani hukuman.

Imbauan dan Konsekuensi Haji Ilegal

Kasus kematian SM dan penangkapan para penyelundup menjadi pengingat keras akan bahaya dan konsekuensi berat dari haji non-prosedural. Pemerintah Arab Saudi terus memperketat pengawasan haji ilegal dengan berbagai metode, termasuk penggunaan drone patroli dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Ribuan jemaah haji ilegal telah diusir atau ditolak masuk ke Makkah.

Praktik haji dengan visa non-haji, seperti visa ziarah atau turis, sangat dilarang oleh Pemerintah Arab Saudi dan dianggap tidak sah. Di tengah cuaca ekstrem gurun pasir Makkah yang bisa mencapai suhu sangat tinggi, risiko fatal bagi jemaah ilegal yang tidak memiliki akses fasilitas resmi sangatlah besar. Insiden pada musim haji 2024, di mana lebih dari 1.300 jemaah meninggal dunia akibat panas ekstrem, sebagian besar diduga adalah jemaah ilegal, menjadi pelajaran penting bagi Saudi untuk penanganan haji di masa mendatang.

Tragedi haji non-prosedural kembali memakan korban, seorang dosen Pamekasan meninggal dunia karena dehidrasi di gurun pasir Arab Saudi saat menunaikan haji ilegal, sementara itu penyelundup jemaah haji menggunakan kontainer truk juga ditangkap, menunjukkan ketatnya sanksi dan bahaya dari praktik ini.

Cari Blog

10 Blog Terbaru

10 Blog Terpopuler

Kategori Blog

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id